Tuesday, March 21, 2006

Situ Okeh

Kata-kata ini dalam beberapa bulan terakhir populer di kantor gue. Terutama di ruang redaksi, artistik dan foto. Kalo di ruang lain sih, semisal sirkulasi atau umum, masih pamali.

Cerita soal dua kata tadi mulanya beredar November lalu. Ketika itu rekan redaksi yang berinisial BS--dia ini ahli tata boga, jadi jago masak-- meminta gue untuk menghandel sebuah kerjaan. Kalo gak salah sih wawancara nara sumber deh. Terus, gue bilang aja " Situ Okeh".

Eh, sejak saat itu, dua kata ini terus beredar di kalangan redaksi. Misalnya aja kalo ada yang awak foto yang bilang sudah mengerjakan pemotretan untuk rubrik fokus utama--padahal sejatinya belum--pasti diteriakin situ okeh oleh tim yang lain. Begitu juga sebaliknya. Intinya, situ okeh adalah sebuah kalimat olokan bagi mereka yang belagak sok tahu dilingkungan kantor DK.

Jadi, jangan coba-coba sok tahu terhadap sebuah pekerjaan. Emangnya situ okeh. Padahal, belum okeh kan

Monday, March 20, 2006

Syukur

Berangkat kerja, seperti biasa naik metromini S75 jurusan Blok M-Pasar Minggu. Naik di depan Trans TV. Kira-kira sampe perempatan Mampang Prapatan, ada dua orang pengamen naik. Wajahnya lumayan bersih. Gak seperti pengamen yang biasanya gue temui, lusuh. Salah seorang pengamen, rambutnya agak sedikit gondrong, memainkan rebana yang ada kecrekannya (aduh, istilah Indonesianya apa ya alat musik ini). Yang satunya lagi, pake gitar.

Mereka mulai mengamen dengan mengucapkan assalamualaikum. Gue sih dah rada-rada cuek (belakangan ini, karena neraca keuangan yang gak berimbang, gue terpaksa acuh terhadap pengamen). Tapi, ketika mereka mulai nyanyi, barulah gue sedikit terhenyak. Ternyata mereka memainkan nasyid. Suaranya lumayan merdu. Bahkan, gue malah merinding dengerinnya.

Bagaimana tidak ? Untuk nasyid sendiri, dah lama gak gue denger lagi. Gak tau ya kenapa? Tapi yang jelas sih, di kantor gue (meskipun mayoritas muslim), yang punya cd atau mp3 nasyid memang gak ada. Ya, jadi gue gak pernah denger lagi.

Yang kedua, syairnya menyentuh banget. Temanya soal syukur. Asli, syair ini mengena banget ke dalam keseharian hidup gue. Gue harus akui, sifat ini memang belakangan memudar pada diri gue. Banyak sebab sih. Tapi, kayaknya gak usahlah gue ungkapin satu persatu.

Ya Allah, betapa hamba-Mu ini terlalu sibuk dengan urusan dunia.
Ya Allah, ingatkanlah hamba-Mu ini agar selalu bersykur, baik dalam keadan suka maupun duka.

Friday, March 17, 2006

Bangsa Bego

Bingung. Harus bilang apa terhadap bangsa ini. Kalo gue mo sedikit sarkastis, bangsa ini bolehlah di sebut sebagai bangsa 'bego' (ups, tapi bukankah emang dari dulu udah begitu). Pertama, yang bikin gue kesel adalah kasus ExxonMobil yang ditunjuk menjadi operator ladang minyak di blok Cepu. Sehari sebelum ExxonMobil ditunjuk sebagai operator blok cepu, ada pergantian direktur utama Pertamina. Widya Purnama lengser. Penggantinya adalah Arie Sumarno

Setelah pergantian Dirut itu, Menteri Luar Begeri Amerika Serikat, Condolleza Rice datang ke Indonesia. Entah karena faktor apa, tiba-tiba kok pengolahan ladang minyak di blok Cepu diserahkan kepada ExxonMobil. Gue gak habis pikir.

Alasan pemerintah atau Pertamina menyerahkan pengolahan blok Cepu kepada ExxonMobil adalah karena sumber daya manusia Indonesia bidang perminyakan belum memadai. Apakah benar demikian ? Omong kosong. SDM Indonesia bidang perminyakan malah melimpah. Artinya, kita, sebagai bangsa Indonesia dan juga Pertamina, mampu mengoperasikan Blok Cepu. Coba aja tengok penyesalan yang disampaikan oleh HAGI (Himpunan Ahli Geofisika Indonesia) dan IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia). Menurut mereka, sepantasnya Blok Cepu dikelola oleh bangsa sendiri karena sumber daya manusia Indonesi yang memadai untuk mengelola blok Cepu.

Gue pikir, apa yang dilakukan DPR dengan mengajukan hak angket terhadap operatorship blok Cepu adalah sebuah langkah bagus. Biar pemerintah tau, bahwa SDM Indonesia tidak se-tolol yang mereka kira.

Kekesalan gue yang kedua adalah masalah Freeport Indonesia. Gue pikir, ini perusahaan tambang harus segera hengkang dari bumi pertiwi. Ngapain dia lama-lama mengeruk kekayaan alam Indonesia. Tokh, duit yang mereka kasih ke bangsa ini tidak besar. Tapi, kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan tambang mereka cukup untuk membuat bangsa ini ambruk. Bagi gue, cukup adalah cukup. Silahkan Freeport hengkang. Kalo bisa, go to hell Freeport. Kontribusi Anda tidak seberapa terhadap bangsa ini. Yang ada adalah penderitaan bagi Indonesia, terutama rakyat Papua.

Up Date Lagi

Akhirnya, setelah hampir 4 bulan nggak nyentuh ini blog, gue bisa nge-update lagi. Selama 4 bulan kemaren, harus gue akui, kerjaan gue numpuk. Maklum aja lah. Gue waktu itu lagi nyiapin penerbitan majalah kesehatan baru. Mau gak mau, konsentrasi gue ke majalah itu.

Belum lagi, bos gue marah-marah melulu. Padahal, mempersiapkan sebuah majalah memang bukanlah pekerjaan mkudah. Dan memang butuh persiapan yang matang. Tapi akhirnya, majalah ini bisa terbit awal Januari lalu.

Tokh, meski sudah bisa terbit, gue belum bisa berleha-leha. Masih banyak yang harus dikerjakan dan dievaluasi. Mulai dari tata letak, respons pasar sampai kepada content. Pada akhirnya, memang kita bisa menemukan irama dalam majalah baru ini. Terbit sudah mulai sesuai jadwal, deadline juga bisa tepat waktu. tata letak oke punya (ceile). Dan ini yang penting. Respons pasar lumayan bagus.

Tapi, bentar dulu. Dari tadi ngomongin majalah baru, sebenarnya, apa sih nama majalahnya ? Oke, gue jelasin. Nama majalahnya adalah Dokter Kita. Upst, jangan salah. Meskipun namanya Dokter Kita, majalah ini bukanlah dikhususkan untuk kalangan dokter. Tapi bagi mereka masyarakat umum, yang selama ini mungkin awam terhadap dunia kesehatan. Nah, misi majalah ini adalah ingin mengedukasi masyarakat, sehingga bisa paham dengan masalah-masalah kesehatan. Gak terlalu muluk-muluk lah. Minimal, ketika masyarakat dateng konsultasi ke dokter, dia bisa tahu gambaran minimal tentang penyakitnya. Syukur-sykur bisa swamedikasi sendiri (he he he)

Gue berharap sih, ini majalah bisa langgeng. Semoga aja kali ya.

 
Blog Design By: BlogSpot Templates