Mudik
Wuih, hari ini Jakarta enak banget. Lengang di mana-mana. Padahal, kemarin Jumat pas terakhir masuk kerja, Jakarta masih macet. Kalau begini terus mah, Jakarta bisa jadi kota impian.Memang, sepertinya sudah menjadi tradisi kalau hari-hari mendekati idul fitri, Jakarta akan lengang. Penyebabnya cuma satu. Yakni Jakarta ditinggalin penduduknya yang mudik untuk merayakan idul fitri di kampung halamannya masing-masing.
Meski tahun ini ditandai dengan lon jakan harga-harga kebutuhan pokok karena naiknya harga BBM, namun hal itu tidak menjadi halangan bagi para pemudik untuk pulang kampung. Anggapan mereka soal mudik umumnya seragam. Kurang afdhol rasanya kalau merayakan idul fitri jauh dari keluarga besar. Sepertinya, ciri khas Indonesia yang asli terletak di sini.
Bicara soal mudik, tahun ini kebanyakan temen gue di kantor tidak mudik. Hanya sebagian saja. Mereka umumnya berfikir realistis. Yakni tidak mau capek-capek dan mengeluarkan biaya yang besar.
Biaya ? Sudah pasti. Untuk mudik, selain trannsportasi yang memang besar, di kampung halaman pun sudah menjadi tradisi untuk memberi sekedar 'oleh-oleh' buat sanak keluarga. Ini berati kan ada biaya lain yang harus dikeluarkan.
Kalau begitu, okelah. Bagi yang mudik, saya ucapkan selamat mudik dan semoga selamat sampai tujuan.