Thursday, June 15, 2006

Remember Me, My Love alias Ricordati Di Me

Film La Vita e Bella atau Life is Beautiful garapan Roberto Benigni yang rilis pada 1998 lalu terbilang sukses. Buktinya, film ini mampu menyabet Piala Oscar untuk kategori film berbahasa asing terbaik. Tapi setelah itu, jarang sekali film-film Italia yang bisa menyamai kesuksesan Life is Beautiful, meski negara spagheti itu merilis puluhan judul film setiap tahunnya.

Pengeculian mungkin muncul pada film Remember Me, My Love atau Ricordati Di Me. Beberapa waktu lalu, Pusat Kebudayaan Italia alias Italia Instituto di Cultura, memutar film ini. Saya sendiri menyaksikannya melalui DVD. Menurut saya, film ini sangat bagus. Apalagi, kisahnya diambil dari kehidupan keseharian orang Italia, yang mungkin juga keseharian orang Indonesia.

Film ini sebenarnya rilis sudah lama. Tepatnya September 2004 lalu. Saya tidak tahu apakah biokop-bioskop di Indonesia juga sudah menayangkan film garapan sutradara Gabrielle Muccino ini.

Beberapa nama tenar meramaikan film ini. Sebut saja misalnya Fabrizio Bentivoglio, Laura Morante dan si cantik Monica Belluci.

Film ini berkisah tentang konflik kehidupan dan cinta yang mendera Carlo (diperankan oleh Fabrizio Bentivoglio) dengan Guilia (Diperankan Laura Morante). Pasangan Carlo dan Guilia mempunyai dua orang anak--laki-laki dan perempuan--yang sedang tumbuh, yakni Paolo dan Valentina.

Sebagai seorang remaja, Paolo ( Silvio Muccino) berusaha menemukan cinta sejatinya dengan Elena. Berbagai cara dilakukan Paolo, supaya Elene bisa menjadi kekasih hatinya. Sementara saudaranya yang perempuan, Valentina (Nicoletta Romanoff), terobsesi ingin menjadi penari handal. Konflik segitiga terjadi Carlo dengan Paolo dan Valentina maupun antara Guilia dengan Paolo dan Valentina.

Tapi, konflik yang paling seru justru terjadi antara Carlo dengan Giulia. Carlo, seorang pebisnis sukses, hidupnya marasa hampa karena selalu ditinggal istrinya, Guilia yang ingin sekali menjadi aktris beken. Di tengah kehampaan itulah, Carlo menemukan seorang wanita cantik yang juga sedang kesepian, Alessia (Monica Belucci). Mereka pun saling berbagi, baik kehidupan maupun cinta. Hari-hari Carlo terasa sepi tanpa kehadiran Alessia di sisinya.

Puncak konflik terjadi ketika perselingkuhan Carlo dengan Alessia diketahui oleh Giulia. Giulia pun mengultimatum Carlo agar segera menghentikan kisah cinta terlarangnya dengan Alessia. Tapi hal itu tidak segera berhasil. Pertengkaran yang kerap terjadi antara Carlo dengan Giulia membuat hubungan keluarga ini menjadi renggang.

Sebuah kecelakaan yang menimpa Carlo, pada akhirnya bisa membuat keluarga ini kembali bersatu. Paolo yang dikisahkan tidak pernah berdoa sepanjang hidupnya, berubah menjadi sosok yang relijius. Begitu juga dengan Valentina dan Guilia.

Secara umum, sutradara Gabrielle Muccino berhasil membuat potret keluarga yang berada dalam krisis menjadi sebuah metafor yang enak untuk disaksikan.

 
Blog Design By: BlogSpot Templates