Wednesday, July 19, 2006

Aceh,Nias,Jogja,Jawa Barat, Lalu...

Sepertinya, bencana tidak mau lepas dari negeri ini. Bagaimana tidak? Mulai dari Aceh dipenghujung 2004 lalu, bencana alam itu datang secara beruntun. Kita bahkan belum sempat istirahat sejenak, sudah ada bencana lain yang menyusul. Itu belum termasuk bencana kategori lokal semisal banjir bandang atau tanah longsor. Negeri berselimut bencana tampaknya menjadi julukan yang pas buat bangsa ini.

Lantas, apakah kita harus tinggal diam, berpangku tangan dan menantikan bencana berikutnya? Jelas tidak.

Meskipun bencana alam seperti gempa bumi tidak bisa diprediksi, kita harus tetap bisa mengantisipasinya. Antisipasi dalam arti meminimalisir dampak yang timbulkan oleh bencana tersebut. Cara ini adalah satu-satunya jalan ketika kita berhadapan dengan teknologi yang masih minim dan sumber daya manusia yang masih terbatas untuk bisa memprediksi sebuah bencana.

Meski demikian, cara tersebut adalah untuk bencana-bencana khusus semisal gempa bumi atau gelombang tsunami. Sementara untuk bencana alam lain semisal banjir bandang atau tanah longsor, jawabanya ada pada manusia Indonesia itu sendiri. Sudahkah kita arif dengan alam? Sudahkan kita bersahabat dengan alam? Sebab, kalau kita mau bijak dengan pengelolaan alam kita, banjir atau tanah longsor itu niscaya tidak akan datang.

Bukti-bukti selama ini sudah jelas. Banjir dan longsor yang terjadi biasanya karena lingkungan alam sekitar rusak oleh tangan-tangan manusia itu sendiri.

Kembali ke gempa bumi atau tsunami, terutama untuk bencana tsunami beberapa hari lalu di Pangandaran, BBC menulis bahwa musibah itu terjadi karena sistem peringatan dini tsunami Indonesia tidak siap mengantisipasi datangnya bencana.

Penyebabnya, tidak lain karena teknologi yang ada di Indonesia belum mendukung sistem peringatan dini. Akhirnya, tsunami yang datang beberapa menit setelah gempa bumi yang berpusat di Pantai Selatan Jawa itu tidak berhasil diantisipasi. Hasilnya kita semua sudah tahu. Bencana kemanusiaan kembali melanda Indonesia.

Lebih dari itu, sudah seharusnya kita mengambil pelajaran dari kejadian ini supaya di masa datang kejadian serupa bisa diminimalisir.

 
Blog Design By: BlogSpot Templates